Kamis, 21 Oktober 2010

Bulu Anjing Anda Rontok? Ini Sebabnya.


Banyak sekali alasan kenapa bulu anjing bisa rontok, tetapi yang akan dibahas berikut ini adalah yang paling umum.

1. Infeksi Kulit Akibat Kutu

Ini adalah masalah yang umum di daerah selatan. Hanya seekor kutu dapat menyebabkannya, dan kutu (maupun sisa-sisanya) ini sangat sulit untuk dicari, terutama pada hewan yang mempunyai bulu berwarna gelap. Kutu-kutu menyukai daerah bagian depan dari dasar ekor. Bulu yang rusak di area ini disertai dengan bau apek dan juga adanya butiran-butiran menyerupai merica adalah tanda-tanda dari adanya kutu di anjing anda. Dalam berbagai kasus, gigitan dari satu kutu dapat menyebabkan kegatalan di seluruh tubuh, terutama di sekat jari. Kemudian, bakteri juga akan ikut tumbuh. Perawatan terbaik ialah dengan memberikan obat anti kutu.

2. Atopy

Ini adalah kegatalan akibat alergi dan bulu yang rontok. Pada orang yang memiliki alergi, sistem pernapasan seringkali terpengaruh. Pada anjing, pengaruh yang paling dirasakan adalah pada bagian kulit. Sayangnya, antihistamin yang cukup efektif untuk manusia kurang efektif untuk anjing. Tidak ada obat untuk menyembuhkan hewan yang mengalami alergi terhadap apa yang mereka hirup. Pada kasus lain, jika anda pindah rumah, anjing seringkali mengalami alergi terhadap benda-benda di lingkungan barunya tersebut. Ini adalah penyakit genetik. Pada umumnya, alergi ini pertama kali disadari pada saat anjing berumur sekitar 1 tahun. Kemudian, bakteri dan jamur juga akan ikut tumbuh. Perawatan akan membuat penderitaan anjing anda berkurang. Perawatan ini dapat berupa antihistamin, shampoo penyejuk yang digunakan sekali atau dua kali seminggu, salep, sabun anti kuman untuk membunuh bakteri dan jamur, obat penenang untuk mengurangi rasa gatal, atau jika semuanya gagal, dapat dicoba menggunakan kortison.

3. Pyotraumatic Dermatitis (Hot Spots)

Masalah ini banyak terdapat pada anjing dengan bulu yang tebal dan berminyak. Anjing akan sering menggaruk satu atau dua daerah bagian tubuhnya. Daerah ini akan meradang, agak basah dan berdarah dalam beberapa jam. Beberapa orang berteori bahwa masalah ini diakibatkan karena gigitan serangga. Apabila anjing diberangus selama periode ini, masalah ini akan lewat dalam 24-72 jam. Jika tidak, pada saat daerah ini terasa cukup sakit, anjing akan menggigit daerah tersebut. Penyakit ini dapat kambuh lagi setiap 4-8 bulan atau tidak sama sekali. Penyakit ini ini dirawat menggunakan astringent/kortison atau dengan obat suntik. Antibiotik tidak diperlukan untuk penyakit ini.

4. Demodectic dan Sarcoptic Mange (Kudis)

Demodectic Mange adalah penyakit yang banyak menyerang anjing muda. Parasit yang tinggal di bulu dan kelenjar minyak anjing tiba-tiba berlipat ganda tanpa kendali. Ini adalah penyakit genetik. Penyakit ini tidak menimbulkan kegatalan, tetapi daerah yang terkena sangat rentan terhadap infeksi oleh bakteri. Penyakit ini dapat dirawat menggunakan Mitaban (amitraz) atau dengan ivermectin.

Sarcoptic mange disebabkan oleh parasit yang mendekam di bawah lapisan kulit dan menyebabkan kegatalan. Parasit ini berpindah dari anjing ke anjing lainnya melalui sentuhan. Parasit ini juga dapat menyerang manusia. Dapat disembuhkan dengan mudah dengan invermectin yang diberikan secara oral maupun melalui suntikan.

5. Ringworm (Kurap)

Ringworm adalah fungus (jamur), bukan cacing. Jamur ini berpindah melalui sentuhan langsung maupun melalui benda seperti sisir dan sikat. Jamur ini tidak menyebabkan rasa gatal. Bentuknya biasanya berupa lingkaran atau oval. Bulu di daerah ini akan rontok karena jamur tersebut melemahkan akarnya. Jamur ini sering ditemukan di bagian tungkai, telinga dan muka. Biasanya berpendar dalam keadaan gelap saat diterangi dengan sinar ultraviolet. Penyakit ini dapat menghilang dengan sendirinya, akan tetapi anjing tersebut tetap menjadi carrier dari jamur tersebut. Untuk perawatan dapat digunakan fluconozole, itraconazole, griziofulvin dan iodine.

6. Radang Kulit Akibat Gugup atau Stress

Hal ini cukup sering dijumpai pada anjing, khususnya jenis terrier, terutama yang seringkali ditinggal sendiri oleh pemiliknya. Penyakit ini juga muncul apabila suatu daerah dijilat secara terus menerus oleh anjing tersebut, biasanya saat anjing merasa bosan dan tidak melakukan apa-apa. Biasa menyerang anjing dewasa. Sulit untuk disembuhkan. Untuk perawatan dapat dengan cara mengajak bermain (menghilangkan kebosanan), obat-obatan seperti chlomipramine dan juga mengisolasi daerah yang meradang tersebut dengan lapisan pelindung.

7. Alergi Makanan

Anjing dengan masalah ini mengalami kegatalan di seluruh tubuh. Anjing yang alergi terhadap makanan tertentu memiliki sel di kulit yang melepaskan histamine pada saat mencerna protein. Penanganannya, anjing tersebut harus mengikuti 60-90 hari masa percobaan diet berdasarkan resep tertentu, dimana molekul protein diperkecil (kurang dari 10000 Daltons). Protein yang lebih kecil ini tidak akan dianggap asing oleh system kekebalan tubuh anjing tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar