Kutu merupakan salah satu gangguan atau penyakit parasit eksternal yang paling sulit untuk dihindari. Pada umumnya, rata-rata anjing di seluruh dunia memiliki kutu yang menempel pada tubuhnya. Bila dibiarkan, maka kutu dapat menularkan parasit internal pada anjing anda. Anjing yang memakan kutu dewasa dapat terinfeksi cacing pita (Dipylidium caninum). Kutu itu sendiri juga dapat membawa penyakit seperti penyakit pes dan tipus endemis.
Kutu betina dewasa makan selama dua sampai tiga hari, mengkonsumsi darah sampai 15 kali berat badannya sendiri setiap hari, kemudian mulai bertelur. Setiap hari seekor kutu betina dewasa dapat memproduksi telor selama 50 butir. Telur ini tidak melekat pada tubuh anjing anda, biasanya jatuh ke lantai, karpet, tempat tidur anjing anda, dan di sekitarnya.
Telur itu menetas menjadi larva tidak berkaki yang mencari jalan menemukan makanan berupa sisa-sisa bahan organik, termasuk serpihan kulit dan kotoran dari kutu dewasa (mengandung darah yang dicerna tidak sempurna). Setelah empat sampai delapan hari, larva ini berubah menjadi kepompong. Kepompong kutu ini dapat tetap dorman (tidak aktif) sampai dua tahun dan terutama tahan terhadap insektisida.
Kepompong kutu menetas ketika kondisi lingkungan yang semakin hangat dan lebih lembab. Proses menetas dipicu oleh kehangatan atau getaran dari inang potensial (anjing, kucing atau manusia), dan dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu detik. Kutu yang baru menetas dapat melompat setinggi kira-kira setengah meter dan bergerak ke inang untuk makan.
Kutu betina dewasa makan selama dua sampai tiga hari, mengkonsumsi darah sampai 15 kali berat badannya sendiri setiap hari, kemudian mulai bertelur. Setiap hari seekor kutu betina dewasa dapat memproduksi telor selama 50 butir. Telur ini tidak melekat pada tubuh anjing anda, biasanya jatuh ke lantai, karpet, tempat tidur anjing anda, dan di sekitarnya.
Telur itu menetas menjadi larva tidak berkaki yang mencari jalan menemukan makanan berupa sisa-sisa bahan organik, termasuk serpihan kulit dan kotoran dari kutu dewasa (mengandung darah yang dicerna tidak sempurna). Setelah empat sampai delapan hari, larva ini berubah menjadi kepompong. Kepompong kutu ini dapat tetap dorman (tidak aktif) sampai dua tahun dan terutama tahan terhadap insektisida.
Kepompong kutu menetas ketika kondisi lingkungan yang semakin hangat dan lebih lembab. Proses menetas dipicu oleh kehangatan atau getaran dari inang potensial (anjing, kucing atau manusia), dan dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu detik. Kutu yang baru menetas dapat melompat setinggi kira-kira setengah meter dan bergerak ke inang untuk makan.
Kutu banyak menghabiskan waktu terpisah dari inang dan lingkungannya. jadi tidak cukup hanya dengan membasmi kutu dan beberapa telur yang mungkin tertinggal diantara bulu-bulu pada tubuh anjing anda saja. Lingkungan di disekitar rumah anda juga perlu di bersihkan untuk membasmi telur dan larva di sekitar habitat anjing anda. Dengan menggunakan alat penghisap debu, maka akan sangat efektif untuk membersihkan lingkungan sekitar tempat kutu dewasa hidup dan tempat telurnya berkembang.
Nah sekian dulu pembahasan saya mengenai kutu, semoga bermanfaat bagi anda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar